TORAJA UTARA - Dengan terkonfirmasinya telah meninggal dunia pasien 50 COVID-19 di Toraja Utara, maka kegiatan proses belajar anak sekolah dikembalikan ke sistem belajar daring (online) dari rumah, Senin (30/11/2020).
Hal tersebut di umumkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Toraja Utara, hari ini bersamaan dengan bertambahnya 3 orang terkonfirmasi terpapar COVID-19.
Melalui sambungan pesan WhatsApp, Anugrah Yaya Rundupadang selaku jubir GTTP COVID-19 Toraja Utara menyampaikan bahwa dengan bertambahnya 3 orang terpapar covid-19 dan satu lagi pasien Cobid-19 terkonfirmasi meninggal dunia, maka kegiatan belajar bagi siswa kembali dilaksanakan secara daring (online)
"Bagi sekolah yang terkait dengan adanya pasien terkonfirmasi, maka pembelajaran akan dialihkan kembali secara daring (offclass)", tulis Yaya melalui pesan WhatsAppnya saat menyampaikan informasi pengumuman di grup WhatsApp.
Ditambahkan oleh Anugrah Yaya bahwa pelaksanaan belajar daring tersebut hanya bagi sekolah yang terkait dengan adanya pasien covid-19 yang terkonfirmasi. Jadi tidak semua sekolah.
"Belajar daring, hanya bagi sekolah yang terkait dengan pasien terkonfirmasi covid-19", ungkap Anugrah Yaya.
GTPP COVID-19 Toraja Utara juga menyampaikan agar masyarakat menghindari keramaian dengan tidak berkerumun khususnya di upacara adat rambu solo’, dan wajib bagi pendatang dari luar daerah untuk karantina mandiri.
Pemerintah Kabupaten Toraja Utara menghimbau kepada seluruh masyarakat agar semakin waspada dengan peningkatan kasus dalam semuinghu terakhir ini, untuk tidak keluar rumah kalau tidak ada keperluan mendesak, taat mematuhi Protokol Kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan menerapkan 3 M yakni Menggunakan Masker dengan benar setiap waktu, senantiasa Menjaga jarak minimal satu setengah meter, dan Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
(Widian)