TORAJA UTARA - Menyikapi masalah PLTMH di Lembang Ma'dong kecamatan Dende Piongan Napo (Denpina) anggota DPRD Toraja Utara Komisi III, langsung melakukan peninjauan lokasi, Kamis (30/9/2021)..
Hal tersebut disampaikan anggota komisi III Julianto Mapaliey di ruang kerjanya, Rabu (24/9/2021).
Julianto mengatakan bahwa DPRD Toraja Utara komisi III sudah melakukan kunjungan ke lokasi proyek dan bertemu dengan pemangku kepentingan, baik itu wakil perusahaan, pemerintah setempat maupun masyarakat.
"Kami melihat di lapangan apa yang sudah dan sementara dilakukan. Dari sisi pengaduan masyarakat, kita meminta perusahaan menyelesaikan kewajiban jika masih ada dan tentu yang wajar serta saling menguntungkan", ungkap Julianto.
Kemudian, satu sisi kita mendukung masyarakat, tapi sisi lain, kita juga harus mendukung investor. Masyarakat pasti akan mendapat keuntungan antara lain rekruitmen karyawan dan nantinya CSR perusahaan, tambah Julianto Mapaliey.
Aduan atau informasi mengenai kebakaran yang katanya karena arus listrik, Julianto pun memberikan penjelasan singkat bahwa belum ada produksi listrik dari pihak perusahaan.
"Setahu kami PT Nagata belum produksi listrik. Dan juga mengenai tambang galian C secara besar besaran itu tidak benar karena mereka mengelola sesuai kebutuhan proyek", pungkas Julianto.
Persoalan administrasinya, itu bukan domain kami, tandasnya.
Di kesempatan yang berbeda, kemarin Rabu (29/9) saat di temui di sela sela pekerjaannya, Sudarto selalu penanggung jawab pelaksanaan proyek mengatakan bahwa pekerja teknis di PLTMH Ma'dong sudah menggunakan tenaga lokal.
"Tenaga kerja di PLTMH Ma'dong di sini sudah merekrut tenaga lokal Toraja dan hanya kontraktor yang dari China namun sepenuhnya Perusahaan pengelola sepenuhnya orang pribumi asli Toraja", ungkap Sudarto.
Sudarto selaku penanggung jawab pelaksanaan pembangunan PLTMH pun menjelaskan bahwa perusahaan juga sudah berbagai pekerjaan dilakukan untuk kemaslahatan masyarakat di Denpina, seperti perbaikan jalan dan pembangunan talud jalan.
"Juga perbaikan jalan dan pembangunan beberapa talud jalan sudah bahkan terus sementara dilakukan dengan menggunakan pekerja tenaga lokal dan masyarakat sekitar. Itu, semua dari perusahaan yang membiayai", pungkas Sudarto.
Perusahaan juga telah realisasikan ganti rugi baik lahan dan tanaman kepada pemiliknya, terangnya.
(Widian)