TORAJA UTARA - Warga Kelurahan Bokin dan kelurahan Buangin, Kecamatan Rantebua, kabupaten Toraja Utara hari ini bahu membahu secara swadaya membenahi jalan dengan rabat beton sepanjang 75 meter dan lebar 3 meter, Rabu (17/11/2021).
Jalan tersebut merupakan jalan poros yang menghubungkan kelurahan Bokin dengan kelurahan Buangin yang menjadi akses utama masyarakat setiap hari dan akses utama menuju pasar Saruran.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Anto' Ranteta'dung, selalu warga Kelurahan Bokin bahwa sumber dana untuk pekerjaan rabat beton jalan tersebut berasal dari sumbangan pribadi warga setempat yang jumlahnya bervariasi dari 50 ribu hingga 100 ribu per orang dan juga dari Natura atau lelang pada saat kegiatan Pernikahan maupun kegiatan adat kedukaan atau Rambusolo' yang dilaksakan di wilayah tersebut.
Menurut Anto' Rantetandung, sebagai salah satu warga yang berperan aktif dalam penggalangan dana itu, mengatakan jika pekerjaan rabat beton secara swadaya dilakukan berawal dari keprihatinan melihat kondisi jalan yang sudah sangat memprihatinkan dengan kondisi yang rusak parah dan sulit dilalui kendaraan.
"Saya dan beberapa tokoh masyarakat baik dari kelurahan Bokin maupun dari kelurahan Buangin mengambil inisiatif untuk perbaikan jalan tersebut karena sudah rusak parah, belum lagi berlumpur dan berlubang hingga menyulitkan kendaraan baik roda dua maupun roda empat untuk melintas", tutur Anto', saat dikonfirmasi di sela sela bersama masyarakat lakukan pekerjaan rabat beton.
Anto', juga menjelaskan jika untuk proses penggalangan dananya, baik dari warga Kelurahan Bokin maupun dari kelurahan Buangin sepekat untuk berbagi tugas dalam penyedian bahan rabat beton.
"Kami sudah sepakat, untuk warga Kelurahan Bokin menyiapkan semen sedangkan untuk warga dari kelurahan Buangin menyiapkan pasir dan cipping. Walaupun proses pengerjaan rabat beton ini sudah rampung, tapi bahan yang digunakan belum tuntas terbayarkan semua", ungkap Anto'.
Namun itu kami masih terus berupayah untuk menggalang dana dari para dermawan yang peduli akan kondisi infrastruktur yang sudah sekian lama kami impikan bisa seperti daerah lain, tambahnya.
Warga setempat juga berharap ke Pemerintah Daerah Toraja Utara untuk melakukan pembenahan atau perbaikan jalan tersebut, mengingat kedua Kelurahan yang menggunakan jalan poros ini memiliki dana pembangunan yang terbatas tidak seperti pemerintahan Lembang yang setiap tahunnya menerima gelontoran Anggaran Dana Lembang (ADL) hingga milyaran rupiah.
(Widian)