Sosialisasi Vaksin Moderna ke Masyarakat dan Vaksin Sinovac ke Usia 12 Sampai 17 Tahun di Toraja Utara

    Sosialisasi Vaksin Moderna  ke Masyarakat dan Vaksin Sinovac ke Usia 12 Sampai 17 Tahun di Toraja Utara

    TORAJA UTARA - Jelang akan dilaksanakannya vaksinasi kepada masyarakat umum menggunakan vaksin Moderna dan kepada usia 12 sampai 17 tahun dengan menggunakan vaksin Sinovac, Pemda Toraja Utara melalui Dinas Kesehatan lakukan sosialisasi vaksinasi di Hotel Misiliana, Jumat (27/8/2021). 

    Kadinkes dalam laporannya mengatakan, kita lakukan sosialisasi untuk menyamakan persepsi. Terutama untuk vaksin bagi pelajar karena sudah laksanakan tatap muka. 

    "Dana bersumber dari dana shering antara Refocusing dan DAK. Jadi 

    Vaksin Moderna ini untuk masyarakat tidak untuk Nakes", kata Elisabeth R Zakaria. 

    Di kesempatan yang sama, Rede Roni Bate selaku Sekda dalam sambutan dan sekaligus membuka kegiatan sosialisasi, berharap agar semua stackholder yang ada menjadi corong sosialisasi ke masyarakat. 

    "Kita berharap nantinya agar segala stackholder yang berkompeten dan berkaitan langsung akan pelaksanaan vaksinasi ini agar menjadi corong sosialisasi kepada masyarakat serta terkhusus bagi pelajar agar diberikan penguatan dan semangat kepada para siswa", ungkap Rede Roni. 

    Jadi ini kebutuhan kita semua agar menjadi perhatian bersama, tambahnya. 

    Sementara dr. Noverio dalam paparannya mengatakan jika Sinovac itu virus corona yang dimatikan dan tidak akan hidup kembali jika sudah disuntikkan ke dalam tubuh, jadi jangan mudah terpengaruh pada berita atau informasi hoax. 

    "Virus itu memang bisa bermutasi jadi kalau sudah ada anti body yang terbentuk dalam tubuh melalui vaksinasi maka itu akan menjadi senjata yang akan melawan virus agar tidak beradaptasi dan tidak bermutasi dalam tubuh", tutur dr. Noverio.

    Lanjut kata dr. Novario bahwa efek samping vaksin Moderna yang lain itu selain demam dan meriang yakni bagi laki laki usia muda dimana peradangan pada jantung dan alergi berat, tapi jarang terjadi namun kalau terjadi itu agak berat kasusnya. 

    "Dan di sarankan agar tidak kerja berat selama 7 hari setelah di vaksin Moderna. Jika ada gejala yang timbul itu jangan dianggap negatif tapi itu pertanda vaksinnya bereaksi dan baik. Jadi 7 hari setelah vaksin di sarankan olahraga ringan", kata dr. Noverio

    Dan kalau gejala efek samping agak lama dan tidak tahan maka di sarankan siapkan selalu di rumah obat penurun demam dan obat anti alergi. Namun jangan digunakan jika masih bisa di tahan gejala efek sampingnya karena anti alergi dan obat penurun panas tersebut bisa membuat vaksin tidak bekerja. 

    Untuk itu perlu diketahui jika reaksi vaksin terhadap setiap orang itu berbeda, tergantung daya tahan tubuh orang, lanjutnya. 

    Menurut dr. Noverio bahwa vaksin jenis Sinovac di khusukan untuk pelajar usia 12 - 17 tahun. Kemudian untuk rentang waktunya itu optimalnya dari Kemenkes yakni 28 hari dari suntikan pertama ke suntikan kedua. 

    Untuk orang punya gejala penyakit dalam seperti TBC bisa di vaksin setelah di beri obat terlebih dahulu. 

    "TBC bisa di vaksin jika sudah mendapatkan obat 2 minggu sebelum di vaksin. Kemudian bagi yang sudah atau pernah terpapar virus corona, kekebalan tubuhnya sudah kuat dan itu bisa di vaksin setelah 3 bulan setelah sembuh", beber dr. Noverio. 

    Dan juga dr. Noverio berpesan kepada masyarakat jangan selalu percaya kepada berita dan informasi hoax.

    Turut hadir dalam sosialisasi tersebut yakni Kadis Pendidikan dan Kadis Kominfo Toraja Utara, Jubir Satgas Covid-19, para Camat, Nakes dan Kepala PKM, Lurah dan Lembang, serta para Kepala Sekolah SMP, SMA dan SMK. 

    (Widian) 

    TorajaUtara VaksinSinovac VaksinModerna dr. Noverio
    SULSEL INDONESIA SATU

    SULSEL INDONESIA SATU

    Artikel Sebelumnya

    Sejumlah 210 Vial Vaksin Moderna Akan Disuntikkan...

    Artikel Berikutnya

    Dukungan Vaksin Melalui Kodim 1414/Tator,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Sambut Hari Raya Natal 2024 Sekaligus Merayakan HUT Ke-28 Kodim, Dandim 1710/Mimika Berikan Bingkisan Kepada Masyarakat
    Kepolisian Siapkan Strategi Optimal untuk Ops Lilin 2024 Natal dan Tahun Baru
    Polres Ngawi Sosialisasikan Stop Bullying di Lingkungan Sekolah
    Polres Pasuruan Kota Berhasil Tekan Angka Kriminalitas Sepanjang 2024
    Pasca Banjir, Polres Ponorogo Bersama TNI dan Warga Bersihkan Sungai di Jembatan Tempuran
    Begini Format Pengganti Ijazah Hilang atau Rusak Berdasarkan Permendikbud Nomor 29 Tahun 2014
    Prosedur Lelang Tanah Oleh KSP Marendeng di Rantepao, Diduga Bertentangan UU Hak Tanggungan dan PMK 2016
    Bergabungnya dr. Vithari Anna, RS Elim Rantepao Kini Miliki 2 Dokter Spesialis THT-KL
    Terkait Bantuan PIP,  Dinas Pendidikan Toraja Utara sudah Terima Data Penerima Jalur Aspirasi Pemangku Kepentingan
    Bawaslu Toraja Utara Tegaskan Kepada ASN, TNI/Polri, dan Kepala Lembang Bersama Perangkatnya Agar Menjaga Netralitas Pada Pilkada 2024
    Ini Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara Pada Pilkada Serentak 27 November 2024
    Begini Format Pengganti Ijazah Hilang atau Rusak Berdasarkan Permendikbud Nomor 29 Tahun 2014
    Ketua Panwascam Kesu' Imbau Masyarakat Segera Cek Nama di Daftar Pemilih Sementara, Laporkan Bila Belum Terdaftar
    Semarak Hut RI ke-78, Dirut RS Elim Rantepao, dr. Adrian Benedict Wijaya Datangkan 33 Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi
    Tanah Pemerintah di Torut Masih Berpolemik, Ritual Ma' Pallin Dilaksanakan Masyarakat Adat
    Dampak Pandemi di Toraja Utara, Puang Bro Hadir Membantu Pelaku Usaha Mikro
    Ledakkan Gunung hingga Buat Terowongan di Lembang Paku, YaPito: Harus Transparan Itu dan Kalian Harus Ganti Rugi Lahan Warga, Jangan Main-main!
    Mutasi Kepala Sekolah Penggerak di Kabupaten Toraja Utara, Begini Jawaban Bupati
    Kompol Marthen Buttu Resmi Dilantik Sebagai Wakapolres Toraja Utara
    Sejumlah Guru dan Siswa di Toraja Utara Diduga Terpapar Covid-19, Eva: Datanya Harus Transparan

    Ikuti Kami