TORAJA UTARA - Tingginya curah hujan di bagian hulu Toraja Utara, pada Sabtu (30/10/2021) malam, mengakibatkan sedikitnya 7 titik longsor menutup akses jalan di Lembang Lilikira, kecamatan Nanggala, Rabu (3/11/2021).
Akses jalan tersebut merupakan jalan penghubung antara Batusitanduk kabupaten Luwu dengan kabupaten Toraja Utara, yang menjadi salah satu jalan alternatif bagi masyarakat mengingat jarak tempuh yang dekat.
Menyikapi keluhan masyarakat yang hingga kemarin Selasa (2/11/2021) belum bisa melalui jalan tersebut, Koramil 1414-05/Sanggalangi bersama masyarakat Lembang Lilikira, kecamatan Nanggala, melaksanakan karya bakti membersihkan material longsor dengan menggunakan alat manual seadanya.
Di temui di lokasi, Markus Duma', selaku kepala lembang lilikira mengatakan jika longsor tersebut ada 7 titik yang membuat 4 kendaraan terjebak di antara longsoran tanah.
"Di jalan ini ada sekitar 7 titik longsor dan di dalamnya ada sekitar 4 kendaraan yang terisolasi", ungkap Markus Duma'.
Kepala Lembang Lilikira juga menjelaskan jika jalan tersebut sebagai salah satu jalan alternatif penghubung Toraja Utara dengan Kabupaten Luwu yang jarak tempuhnya hanya sekira 2 jam saja. Dan berharap bisa dijadikan salah satu jalan poros pripinsi.
"Sekiranya jalan ini juga bisa di jadikan salah satu jalan propinsi penghubung kabupaten karena dekat bahkan jalan ini sudah menjadi akses dagang masyarakat Toraja Utara dan Tana Toraja ke Palopo", harap Markus Duma'.
Sementara, Kapten Inf Syarifuddin selaku Danramil 1414-05/Sanggalangi, mengatakan jika sampai hari kemarin jajaran anggota TNI dari Koramil bersama masyarakat hanya berupaya membersihkan material longsor dengan menggunakan alat manual seadanya.
"Kondisi ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua mengingat akses jalan tersebut merupakan salah satu jalan alternatif bagi masyarakat dari Toraja maupun masyarakat dari Luwu untuk berdagang. Sehingga dengan itu kami dari jajaran TNI Koramil 1414-05/Sanggalangi, turun membantu masyarakat membersihkan material longsor dengan gunakan alat seadanya", tutur Danramil, Kapten Inf. Syarifuddin.
Hingga berita ini dipublish, belum ada bantuan alat berat dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Toraja Utara, terlihat di lokasi.
(Widian)